readbud - get paid to read and rate articles

Sabtu, 29 Mei 2010

Andai Partai Politik Di Indonesia

Mungkinkah di Indonesia hanya ada 2 partai politik saja? Sebuah pertanyaan yang selalu hinggp dalam kepala saya dan tidak tahu harus bagaimana. Mungkin aneh. Dijaman yang (katanya) demokratis ini hanya ada 2 partai beasar di negara sebesar Indonesia ini. Mengapa otak saya bisa berpikir seperti itu. Padahal saya sama sekali buta soal kenegaraan. Tapi tidak apa-apa to. Seorang punya pemikiran/ide/gagasan yang mungkin agak nyleneh dan melawan arus ?? Mengapa ide muncul di otak saya?? Karena alasan berikut:

1. Sekarang ini di Indonesia menganut multi partai sehingga kemungkinan terjadinya benturan-benturan secara horisontal ataupun vertikal sangat mungkin terjadi. Terus siapa yang paling dirugikan? RAKYAT. Coba bandingkan dengan misalnya hanya 2 partai
2. Berapa biaya yang harus ditanggung pemerintah untuk menyelengarakan Pemilu dengan peserta multi partai ? Termasuk didalamnya bantuan kepada partai peserta Pemilu. BESAR SEKALI. Jika biaya tersebut dapat dihemat dengan "menyederhanakan" partai peserta, mengapa tidak? Bukankah biaya tersebut dapat digunakan untuk kepentingan, misal membangun infrastruktur
3. Andai hanya ada 2 partai politik dan salah satu menang maka yang lain harus jadi murni oposisi yang mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang menang. Kalau saya amati saat ini, Pemerintahan yang dipimpin Presiden terdiri dari berbagai partai sehingga dimungkinkan terjadinya gesekan-gesekan kepentingan bukan ? Yang duduk di pemerintahan hanya 1 partai berkuasa saja sering terjadi gesekan apalagi multi partai. Karena dengan sistem pemerintahan multi partai, tentunya personil yang duduk juga membawa misi dari partainya masing-masing bukan? Terus apa jadinya?
4. Dengan jumlah partai yang sedikit, tentunya rakyat juga tidak pusing dalam hal menentukan pilihan. Ingat berapa banyak rakyat yang belum bebas buta aksara dan angka?
5. Selama ini di Indonesia begitu mudahnya mendirikan partai politik. Misal seorang anggota dari partai politik tertentu sudah tidak sejalan dengan Partai politik induknya maka keluar dan mendirikan partai baru. Dan hasilnya?? Silakan dinilai sendiri

Inilah beberapa hal yang menggumpal di otak saya. Adakah tambahan masukan lainnya soal ini atau tidak setuju dengan apa yang ada di otak saya? ditunggu komennya ya. Sebelumnya saya mohon maaf jika ada tersinggung dengan tulisan saya di blog ini.

Tidak ada komentar:

Mohon Komentarnya Ya