readbud - get paid to read and rate articles

Senin, 01 Februari 2010

Mendengkur, Jangan Dianggap Remeh

Mendengkur (Ngorok:Jw) adalah salah satu gangguan tidur yang kerap dianggap sepele. Mengorok disebakan oleh getaran langit-langit lunak dan pilar yang membatasi rongga bagian tengah faring. Diperkirakan 20% pria berusia antara 30-35 tahun mendengkur setiap kali tidur dan pada usia 60 tahun-an mencapai 50 %. Menurut David Fairbanks, MD, profesor otolaringologi (cabang ilmu apalagi neh.......) di George Washington University School of Medicine, tonsil yang membesar dan membran tenggorokan yang mulai kendur dan melebar bisa jadi penyebab datangnya suara yang mengganggu tidur orang lain ini. Pada umumnya mendengkur tidak mengandung resiko kesehatan bagi pendengkur tingkat ringan sampai dengan sedang. Tetapi dengkuran yang luar biasa keras dapat menghadapkan masalah medis yang serius, salah satunya adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA/terhentinya nafas saat tidur). Kejadian ini terjadi karena jalur pernafasan tersumbat total sehingga menyebabkan gagal pernafasan. Agak lama kemudian baru bisa bernafas kembali. Kejadian ini (bagi penderita dengkur kelas berat....wkwkwkwkwk) bisa terjadi beberapa ratus kali dalam semalam (waktu tidur). tetntu saja hal ini dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah sampai dibawah normal. Hal ini akan menyebabkan jantung anda bekerja extra keras. Pendengkur yang mengalami OSA biasanya merasakan ngantuk di siang hari, pemarah, pemurung, sulit konsentrasi bahkan pelupa. Kekurangan oksigen di dalam aliran darah juga mengakibatkan berbagai masalah kardiovaskular yang biasanya dikaitkan dengan faktor usia, seperti hipertensi, gangguan jantung, stroke, ganguan detak jantung dan sebagainya.

Sumber: Kompas 

Tidak ada komentar:

Mohon Komentarnya Ya